Pembersihan Jalan
Napas, Ketidakefektifan
(1.5.1.2)
(1980,1996,1998)
Defenisi:
Ketidakmampuan untuk membersihkan
seksresi atau obstruksi saluran pernapasan guna mempertahankan jalan napas yang
bersih.
Batasan Karakteristik
Subjuektif
Dispnea
Objektif
Bunyi napas tambahan (misalnya, ronki basah halus, ronki
basah kasar, dan ronki kering).
Perubahan pada irama dan frekuensi pernapasan.
Batuk tidak ada atau tidak efektif.
Sianosis
Kesulitan untuk bersuara
Penurunan bunyi napas
Ortopnea
Kegelisahan
Sputum
Mata terbelalak [melihat]
Faktor yang
Berhubungan
Lingkungan:
Merokok, menghirup asap rokok, dan perokok pasif.
Obstruksi Jalan
Napas: Spasme jalan napas, pengumpulan sekresi, mukus berlebih, adanya
jalan napas buatan, terdapat benda asing pada jalan napas, sekresi pada bronki,
dan eksudat pada alveoli.
Fisiologis:
Disfungsi neuromuskular,hiperplasia dinding bronkial, PPOK (Penyakit Paru
Obstruktif Kronis), infeksi, asma, alergi jalan napas, dan trauma.
Saran penggunaan
Gunakan kunci batasan karakteristik
pada Tabel 1, untuk membedakan secara hati-hati diantara label ini dengan dua
diagnosis pernapasan alternatif. Jika batuk dan refleks muntah tidak efektif
atau tidak ada akibat anastesi, gunakan Risiko
aspirasi bukan ketidakefektifan
pembersihan jalan napas dengan tujuan untuk berfokus pada pencegahan
aspirasi bukan mengajarkan batuk efektif.
Alternatif
Diagnosis yang Disarankan
Aspirasi,risiko
Pola pernapasan, ketidakefektipan
Pertukaran gas, gangguan
Hasil yang
Disarankan NOC
Status pernapasan:
Pertukaran Gas: Pertukaran CO2 atau O2 alveolar untuk
mempertahankan konsentrasi gas darah arteri.
Status Pernapasan:
Ventilasi: pergerakan udara masuk dan keluar paru-paru.
Perilaku Mengontrol
Gejala: Tindakan seseorang untuk meminimalkan perubahan sampinganyang
didapat pada fungsi fisik dan emosi.
Perilaku Perawatan:
Penyakit atau cedera: Tindakan seseorang untuk mengurangi atau
menghilangkan patologi.
Tabel
1
Diagnosis
Keperawatan
|
Ada
|
Tidak Ada
|
Gangguan
pertukaran gas
|
Gas darah tidak normal
Hipoksia
Perubahan pada status mental
|
Batuk tidak efektif
Batuk
|
Ketidakefektifan
Pola Pernapasan
|
“Penampakan” pernapasan pasien:
napas cuping hidung, penggunaan otot-otot aksesoris, pernapasan pursed lip
Gas darah tidak normal
|
Takikardia, kegelisahan
Batuk tidak efektif
Obstruksi atau aspirasi
|
Ketidakefektifan Pembersihan
Jalan Napas
|
Batuk, batuk tidak efektif;
Perubahan kecepatan atau
kedalaman respirasi
Penyebab yang biasanya adalah peningkatan
atau sekresi atau obstruksi yang terus bertahan (misalnya, aspirasi)
|
Gas darah abnormal
|
Tujuan/ Kriteria
Evaluasi
Contoh Penggunakan
Bahasa NOC
·
Menunjukkan pembersihan jalan napas yang
efektif, dan dibuktikan dengan Status pernapasan:
pertukaran gas dan ventilasi tidak berbahaya, perilaku mengontrol gejala-gejala
secara konsisten ditunjukkan, dan Perilaku Perawatan: penyakit atau Cedera yang
yang secara konsisten ditunjukkan.
·
Menunjukkan Status
Pernapasan: Pertukaran Gas, ditandai
dengan indikator gangguan sebagai berikut
( dengan ketentuan 1-5: eksrem, berat, sedang, ringan, atau tidak ada
gangguan).
Mudah untuk
bernapas
Kegelisahan,
sianosis, dan dispnea tidak ada.
Saturasi O2
dalam batas normal.
Temukan sinar-X
dada pada rentang yang diharapkan.
Contoh lain
Pasien akan:
·
Mempunya jalan napas yang paten;
·
Mengeluarkan sekret secara efektif;
·
Mempunyai irama dan frekuensi pernapasan dalam
rentang normal;
·
Mempunyai fungsi paru dalam batas normal;
·
Mampu mendeskripsikan rencana untuk perawatan di
rumah
Intervensi
Prioritas NIC
Pengelolaan Jalan
Napas: Fasilitas untuk kepatenan jalan udara.
pengisapan jalan
napas: Memindahkan sekresi jalan napas dengan memasukkan sebuah kateter
pengisap kedalam jalan napas oral dan/ atau trakea.
Aktivitas
Keperawatan
Pengkajian
·
Kaji dan dokumentasi hal-hal berikut ini.
Keefektifan pemberian oksigen
dan perawatan yang lain.
Keefektifan pengobatan yang
diresepkan.
Kecenderungan pada gas darah
arteri.
·
Auskultasi bagian dada anterior dan posterior
untuk mengetahui adanya penurunan atau tidak
adanya ventilasi dan adanya bunyi tambahan.
·
Pengisapan
jalan napas (NIC)
Tentukan
kebutuhan pengisapan oral dan/ atau trakea;
Pantau status oksigen pasien
(tingkat SaO2 dan SvO2) dan status hemodinamik (tingkat MAP [mean areterial pressure] dan irama
jantung} segera sebelum, selama dan setelah penghisapan
Catat
tipe dan jumlah sekrsit yang dikumpulkan
Pendidikan untuk
Pasien/ Keluarga
·
Jelaskan penggunaan peralatan pendukung dengan
benar (misalnya oksigen, pengisapan, spirometer, inhaler dan intermitten possitive pressure berathing
[IPPB]).
·
Informasikan kepada pasien dan keluarga bahwa
merokok merupakan kegiatan yang dilarang dalam ruang perawatan.
·
Instruksikan kepada pasien dan keluarga dalam
rencana perawatan dirumah (misalnya, pengobatan, hidrasi, nebulisasi,
peralatan, drainase postural, tanda dan gejala komplikasi, sumber-sumber
dikomunitas).
·
Instruksikan kepada pasien tentang batuk dan
teknik napas dalam untuk memudahkan keluarnya sekresi.
·
Ajarkan kepada pasien/keluarga tentang
pentingnya perubahan pada sputum, seperti warna, karakter, jumlah dan bau.
·
Pengisapan jalan napas (NIC): instruksikan
kepada pasien dan/ atau keluarga tentang bagaimana mengisap jalan napas, sesuai
dengan kebutuhan.
Aktivitas
Kolaboratif
·
Rundingkan dengan ahli terapi pernapasan, sesuai
dengan kebutuhan.
·
Konsultasikan dengan dokter tentang kebutuhan
untuk perkusi dan/atau peralatan pendukung
·
Berikan uadara atau oksigen yang telah
dihumidifikasi sesuai dengan kebijakan institusi
·
Tampilkan/bantu dalam pemberian aerosol,
nebulizer ultrasonik, dan perawatan paru lainnya sesuai dengan kebijakan dan
protokol institusi.
·
Beritahu dokter tentang hasil gas darah yang
abnormal
Aktivitas lain
·
Anjurkan aktivitas fisik untuk meningkatkan pergerakan
sekresi.
·
Jika pasien tidak mampu untuk melakukan ambulasi,
pindahkan pasien dari satu sisi tempat tidur ke sisi tempat tidur yang lain
sekurangnya setiap dua jam sekali.
·
Informasikan kepada pasien sebelum memulai
prosedur, untuk menurunkan kecemasan dan meningkatkan kontrol diri
·
Berikan apsien dukungan emosi (misalnya,
meyakinkan pasien bahwa batuk tidak akan menyebabkan robekan atau “kerusakan”
jahitan)
·
Pengisapan nasofaring/orofaring untuk
mengeluarkan sekret setiap____
·
Lakukan pengisapan endotrakea atau nasotrakea, sesuai
dengan kebutuhan (hiperoksigenasi dengan Ambu bag sebelum dan setelah
pengisapan slang ET atau trakeostomi)
·
Pertahankan keadekuatan hidrasi untuk menurunkan
viskositas sekresi.
Pola Napas,
Ketidakefektifan
(1.5.1.3)
(1980,1996,1998)
Defenisi: inspirasi
dan/atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi yang adekuat.
Batasan
Karakteristik
Subjektif
Dispnea
Napas pendek
Objektif
Perubahan gerakan dada
Mengambil posisi tiga titik
Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi
Penurunan ventilasi semenit
Penurunan kapasitas vital
Napas dalam (dewasa VT 500 mL pada saat
istirahat, bayi 6-8 mL/k)
Peningkatan diameter anterior-posterior
Napas cuping hidung
Ortopnea
Fase ekspirasi yang lama
Pernapasan pursed-lip
Kecepatan respirasi (usia dewasa atau 14 tahun lebih ≤11 atau ≥24 [kali permenit], bayi 25-60, usia
1-4 tahun <20-30, usia 5-14 tahun < 15-25)
Rasio waktu
Pengunaan otot bantu untuk bernapas
Factor yang Berubungan
Ansietas
Posisi tubuh
Deformitas tulang
Deformitas dinding dada
Penurunan energi/ kelelahan
Hiperventilasi
Sindrom hipoventilasi
Kerusakan musculoskeletal
Disfungsi neuromuscular
Obesitas
Nyeri
Kerusakan persepsi/kognitif
Kelelahan otot-otot respirasi
Cedera tulang belakang
Saran penggunaan
Jangan gunakan label ini jika kondisi tidak dapat diperbaiki
dengan tindakan keperawatan mandiri. Pertimbangkan juga bahwa Pola Pernapasan, Ketidakefektifan dapat merupakan
suatu gejala dari diagnosis lain yang lebih berguna seperti, Ansieta; atau dapat merupakan etiologi
untuk diagnosis lain, seperti Inteloransi
aktivitas. Bedakan secara seksama diantara diagnosi-diagnosis ini dan
alternatif diagnosis yang disarankan. Juga lihat “ Saran Penggunaan” untuk
Pembersihan Jalan Napas”, Ketidakefektifan”. Hlm 17-18.
Alternatif
Diagnosis yang Disarankan
Intoleransi aktivitas
Pembersihan jalan napas, ketidakefektifan
Pertukaran gas. Gangguan
Hasil yang
disarankan NOC
Status Respirasi:
Ventilasi: pergerakan udara ke dalam dan ke luar dari paru-paru.
Status tanda vital:
Suhu, nadi, respirasi, dan tekanan darah dalam rentang yang diharapkan dari
individu.
Tujuan/Kriteria
Evaluasi
·
Menunjukkan pola pernapasan efektif, dibuktikan dengan
status pernapasan yang tidak berbahaya: ventilasi dan status tanda vital.
·
Menunjukkan Status
Pernapasan: ventilasi: tidak
terganggu, ditandai dengan indikator gangguan sebagai berikut (dengan
ketetntuan 1-5: ekstrem, kuat, sedang, ringan, tidak).
Kedalaman
inspirasi dan kemudahan bernapas.
Ekspansi dada
simetris
Tidak ada
penggunaan otot bantu.
Bunyi napas
tambahan tidak ada.
Napas pendek
tidak ada.
Contoh Lain
Pasien
akan:
·
menunjukkan pernapasan
optimal pada saat terpasang ventilator mekanis;
·
mempunyai kecepatan dan
irama resprasi dalam batas normal;
·
mempunyai paru dalam
batas normal untuk pasien;
·
membutuhkan bantuan
pernapasan saat dibutuhkan;
·
mampu menggambarkan
rencana untuk perawatan dirumah
Intervensi Prioritas NIC
Pengelolaan Jalan Napas: Fasilitasi untuk keperluan jalan napas.
Pemantauan Pernapasan: Pengumpulan dan analisis data pasien untuk
memastikan kepatenan jalan napas dan keadekuatan pertukaran gas.
Aktivitas Keperawatan
Pengkajian
·
pantau adanya pucat dan sianosis
·
pantau efek obat pada status pernapasan
·
tentukan lokasi dan luasnya krepitasi di
tulang dada
·
kaji kebutuhan insersi jalan napas
·
observasi dan dokumentasikan ekspansi dada
bilateral pada pasien dengan ventilator
·
pemantauan
pernapasan (NIC):
Pantau
kecepatan, irama, kedalaman dan usaha respirasi;
Perhatikan
pergerakan dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot-otot bantu, serta retraksi otot supraklavikuler dan
interkostal;
Pantau
pernapasan yang berbunyi, seperti mendengkur
Pantau
pola pernapasan: bradipnea; takipnea; hiperventilasi; pernapasan Kussmaul;
pernapasan cheyne-stokes; dan apneastik. Biot dan pola ataksik;
Perhatikan
lokasi trakea
auskultasi
bunyi napas, perhatikan area penurunan/tidak adanya ventilasi dan adanyabunyi
napas tambahan;
Pantau
peningkatan kegelisahan, ansietas, dan tersengal-sengal;
Catat
perubahan pada SaO2, SvO2, CO2, akhir-tidal,
dan nila gas daerah arteri (GDA), dengan tepat.
Pendidikan untuk pasien/keluarga
·
Informasikan kepada pasien dan keluarga tentang
tehnik relaksasi untuk meningkatkan pola pernapasan, spesifikkan teknik
·
Diskusikan perencanaan untuk perawatan dirumah,
meliputi pengobatan, peralatan pendukung, tanda dan gejala komplikasi yang
dapat dilaporkan, sumber-sumber komunitas
·
ajarkan cara batuk secara efektif
·
informasikan kepada pasien dan keluarga bahwa
tidak boleh merokok di ruangan
·
instruksikan kepada pasien/keluarga bahwa mereka
harus memberitahu perawat pada saat terjadi ketidakefektifan pola pernapasan
Aktivitas Kolaboratif
·
Rujuk kepada ahli terapi pernapasan untuk
memastikan keadekuatan fungsi ventilator mekanis
·
Laporkan perubahan sensori, bunyi napas, pola
pernapasan, nilai GDA, sputum, dan seterusnya, sesuai dengan kebutuhan atau
protkol
·
Berikan tindakan (misalnya, bronkodilator)
sesuai program atau protkol
·
Berikan tindakan nebulizer ultrasonik dan udara pelembaba
atau oksigen sesuai dengan program atau protokol institusi
·
Berikan obat nyeri untuk pengoptimalan pola pernapasan.
Spesifikkan jadwal.
Aktivitas Lain
·
Hubungkan dan dokumentasikan semua data pengkajian
(misalnya, sensori, bunyi napas, pola pernapasan, nilai GDA, sputum, dan efek
obat pada pasien)
·
Bantu pasien untuk menggunakan spirometer
insentif, sesuai kebutuhan
·
Yakinkan kembali pasien selama periode distres
pernapasan
·
Anjurkan napas dalam melalui abdomen selama
periode distres pernapasan
·
Lakukan pengisapan sesuai dengan kebutuhan untuk
membersihkan sekresi
·
Minta pasien untuk berpindah, batuk dan napas
dalam setiap----------
·
Informasikan kepada pasien sebelum memulai
prosedur yang dimaksudkan, untuk menurunkan ansietas dan meningkatkan perasaan
kontrol
·
Pertahankan oksigen aliran rendah dengan kanul
nasal, masker atau sungkup, atau tenda. Spesifikkan kecepatan aliran
·
Posisikan pasien untuk mengoptimalkan pernapasan.
Spesifikkan posisi
·
Sinkronisasikan antara pola pernapasan klien dan
kecepatan ventilasi
Pertukaran Gas, Gangguan
(1.5.1.1) (1980,1996,1998)
Defenisi: kelebihan dan kekurangan oksigen dan/atau eliminasi
karbon dioksida di membran kavilar-alveolar.
Batasan Karakteristik
Subjektif
Dispnea
Sakit kepala pada saat bangun tidur
Gangguan penglihatan
Objektif
Gas darah arteri yang tidak normal
pH arteri yang tidak normal
Ketidaknormalan frekuensi, irama, dan kedalaman pernapasan
Warna kulit tidak normal (misalnya, pucat dan kehitaman)
Konfusi
Sianosis (hanya pada neonatus)
Karbondioksida menurun
Diaphoresis
Hiperkapnia
Hiperkarbia
Hipoksia
Hipoksemia
Iritabilitas
Napas cuping mengembang
Gelisah
Somnolen
Takikardi
Faktor yang
Berhubungan
Perubahan membran kapiler-alveolar
Ketidakseimbangan perfusi-ventilasi
Saran Penggunaan
Gunakan diagnosis ini secara
hati-hati, menurunnya aliran gas antara alveoli paru dan sistem vascular, dapat ditemukan
hanya dengan alat pemeriksaan diagnostik yang dianjurkan secara medis:
analisis gas darah. Seorang pasien dapat dengan mudah memiliki batasan kaakteristik tanpa secara aktual mengalami pertukaran gas
alveolar. Lebih baik menggunakan pernyataan diagnostik yang menjelaskan masalah
oksigenasi yang dapat didiagnosis dan diatasi secara mandiri oleh perawat (misalnya, intoleransi aktivitas). Jika pasien berisiko
mengalami gangguan pertukaran gas, tulis masalah kolaborasi yang sesuai (misalna potensial komplikasi
tromboflebitis: emboli paru). Lihat “saran penggunaan”
pada “ketidakefektifan bersihan
jalan napas”, pada hlm. 17, “ketidakefektifan pola napas”
hlm. 54-55, dan “disfungsi penapihan ventilator”
pada hlm. 558..
Gangguan pertukaran gas dapat
dikaitkan dengan sejumlah diagnosisi medis (misalnya, penurunan
fungsi jaringan paru yang dapat terjadi setelah penyakit paru kronos,
pneumonia, torakotomi, atelektasis, sindrom distres pernapasan, massa, dan
hernia diafragmatik; selain itu, menurunnya suplai darah pulmonal dapat terjadi setelah hipertensi pulmonal, emboli paru, gagal jantung
kongestif, sindrom distres pernapasan, dan anemia.
Alternative Diagnosis yang Disarankan
Intoleransi aktivitas
Pembersihan jalan napas, ketidakefektifan
Pola napas ketidakefektifan
Disfungsi respon penyapihan ventilator
Ventilasi spontan, gangguan
Hasil yang
Disarankan NOC
Status pernapasan:
pertukaran gas; Pertukaran O2 dan
CO2 di alveoli untuk mempertahankan konsentrasi gas darah arteri
Status pernapasan:
ventilasi; Perpindahan udara masuk dan keluar dari paru
Tujuan/Kriteria
Evaluasi
Contoh Penggunaan
Bahasa NOC
·
Gangguan
pertukaran gas akan terkurangi
yang dibuktikan dengan Status pernapasan: Pertukaran gas dan Status Pernapasan:
Ventilasi tidak bermasalah
·
Status
pernapasan: Pertukaran Gas tidak akan terganggu dibuktikan dengan indikator
gangguan sebagai berikut (sebutkan nilainya 1-5: eksterm, berat, sedang, ringan, atau tidak
ada).
Status neurologis dalam rentang yang diharapkan.
Dispnea pada saat istirahat dan aktivitas tidak ada.
Gelisah, sianosis, dan keletihan tidak ada.
PaO2, PaCO2, pH arteri, dan saturasi O2
dalam batas normal
End tydal CO2 dalam
rentang yang diharapkan.
Contoh Lain
Pasien akan:
·
Mempunyai fungsi paru dalam batas normal;
·
Menjelaskan rencana perawatan dirumah;
·
Tidak menggunakan pernapasan mulut;
·
Tidak mengalami napas dangkal dan ortopnea.
Intervensi Prioritas NIC
Pengelolaan Asam Basa: Meningkatkan keseimbangan asam basa dan
mencegah komplikasi akibat dari ketidakseimbangannya.
Pengelolaan Jalan Napas: Memfasilitasi kepatenan jalan napas.
Aktivitas Keperawatan
Pengkajian
·
Kaji bunyi paru, frekuensi napas, kedalaman, dan
usaha; dan produksi sputum sesuai dengan
indikator dari penggunaan alat
penunjang yang efektif.
·
Pantau saturasi O2 dengan oksimetri
nadi
·
Pantau hasil gas darah (misalnya, PaO2 yang
rendah, PaCO2 yang meningkat, kemunduran tingkat respirasi).
·
Pantau kadar elektrolit
·
Pantau status mental (misalny, tingkat
kesadaran, gelisah, dan konfusi).
·
Peningkatan frekuensi pemantauan saat pasien
tampak somnolen
·
Observasi terhadap sianosis, terutama membran
mukosa mulut.
·
Pengelolaan jalan napas (NIC):
Identifikasi
kebutuhan pasien terhadap pemasangan jalan napas aktual/potensial;
Auskultasi bunyi napas, tandai
area penurunan atau hilangnya ventilasi dan adanya bunyi tambahan
Pantau status pernapasan dan
oksigenasi sesuai dengan kebutuhan
Pendidikan untuk
Pasien/Keluarga
·
Jelaskan penggunaan alat bantu yang diperlukan
(oksigen, pengisap, spirometer, dan IPPB).
·
Ajarkan kepada pasien teknik bernapas dan
relaksasi
·
Jelaskan pada pasien dan keluarga alasan
pemberian oksigen dan tindakan lainnya
·
Informasikan kepada pasien dan keluarga bahwa
merokok itu dilarang
·
Ajarkan kepada pasien dan keluarga tentang
perencanaan perawatan dirumah, misalnya pengobatan, aktivitas, alat-alat bantu,
tanda dan gejala yang perlu dilaporkan, dan sumber-sumber di komunitas.
·
Pengelolaan jalan napas (NIC)
Ajarkan
bagaimana batuk secara efektif;
Ajarkan kepada pasien bagaimana
menggunakan inhaler yang dianjurkan sesuai dengan kebutuhan.
aktivitas kolaboratif
·
Konsultasikan dengan dokter tentang kebutuhan
akan pemeriksaan gas darah arteri (GDA) dan penggunaan alat bantu yang
dianjurkan sesuai dengan adanya perubahan pada kondisi pasien
·
Laporkan perubahan sehubungan dengan pengkajian
data (misalnya, sensorium pasien, bunyi napas, pola napas, analisis gas darah arteri,
sputum, efek dari pengobatan).
·
Berikan obat yang diresepkan (misalnya, natriu
bikarbonat) untuk mempertahankan keseimbangan asam-basa
·
Siapkan pasien untuk ventilasi mekanis, bila
perlu
·
Pengelolaan Jalan Napas (NIC):
Berikan udara yang dilembabkan atau
oksigen, sesuai dengan keperluan
Berikan bronkodilator, sesuai
dengan keperluan
Berikan aerosol, sesuai dengan
keperluan
Berikan terapi nebulasi
ultrasonik, sesuai dengan keperluan
Berikan udara yang dilembabkan
atau oksigen
Aktivitas Lain
·
Jelaskan kepada pasien sebelum memulai
pelaksanaan prosedur, untuk menurunkan ansietas dan meningkatkan rasa kendali
·
Berikan jaminan kepada pasien selama periode distres
atau cemas
·
Lakukan oral hygiene secara teratur
·
Lakukan tindakan untuk menurunkan konsumsi
oksigen (misalnya, pengendalian demam dan nyeri, mengurangi ansietas).
·
Buat rencana perawatan untuk pasien yang
menggunakan ventilator, yang meliputi:
Meyakinkan
keadekuatan pemberian oksigen dengan melaporkan ketidaknormalan gas darah arteri, menggunakan
ambu bag yang dilekatkan pada sumber oksigen disisi tempat tidur , dan
hiperoksigenasi sebelum melakukan pengisapan;
Meyakinkan
keefektifan pola napas dengan mengkaji sinkronisasi dan kemungkinan kebutuhan
sedasi;
Mempertahankan
kepatenan jalan napas dengan melakukan pengisapan dan mempertahankan slang
endotrakea atau pindahkan ke sisi tempat tidur;
Memantau komplikasi (misalnya,
pneumotoraks, aerasi unilateral);
Memastikan ketepatan pemnempatan
slang ET
·
Pengelolaan jalan napas (NIC):
Atur posisi untuk memaksimalkan
potensia ventilasi;
Atur posisi untuk mengurangi
dispnea;
Masukan
jalan napas melalui mulut atau nasoparing, sesuai dengan kebutuhan;
Bersihkan
sekret dengan menganjurkan batuk atau dengan menggunakan pengisapan;
Dukung untuk bernapas pelan,
dalam; berbalik; dan batuk;
Bantu dengan spirometer insentif,
sesuai kebutuhan;
Lakukan fisioterapi dada, sesuai
kebutuhan;
No comments:
Post a Comment