Melihat permasalahan yang sedang dihadapi Indonesia sekarang ini sangat
memperihatinkan. Masalah korupsi yang meraja lela yang dilakukan oleh
manusia-manusia berperilaku seperti binatang nampaknya sudah meraja lela di ibu
pertiwi tercinta ini. Jika dilihat pelakunya kebanyakan adalah
pemimpin-pemimpin bangsa yang status kedudukanya suda tidak diragukan lagi,
namun itu semua tidaklah berarti. Meskipun sudah disekolahkan tinggi-tingi
bahkan sudah menjadi profesor dengan tujuan agar memiliki akhlak yang terpuji
dan berguna bagi masyarakat banyak khususnya masayarakat indonesia. Namun
ternyata makhluk yang memakai jas dan dasi yang panjang itu ternyata tidak jauh
beda dengan binatang seperti tikus yang selalu mencuri keju, meskipun sudah
tersimpan rapi. Ada beberapa hal yang menyebabkan manusia atau pemimpin
indonesia ini melakukan tindak pidana korupsi ialah :
1. Masalah keluarga yang mendesak.
2. Kekurangan harmonisasi di keluarga.
3. Ingin cepat kaya.
4. Tidak takut dosa.
5. Ingin memiliki hak milik orang.
6. Tidak mempunyai kepribadian yang baik.
7. Tidak punya integritas.
8. Dari kecil memang suka menipu orang lain.
Berdasarkan hal-hal di atas jika seseorang memilikinya maka kemungkinan
besar akan mudah menipu orang lain. Itu lah makanya para pemimpin kita banyak
yang melakukan korupsi. Jika saya berada di posisi pemimpin KPK maka hal yang
akan saya lakukan ialah tentu kita harus melihat gaya-gaya dari pemimpin kita.
Misalnya gaya kepemimpinan nabi muhammad saw. Jika ingin menghapus korupsi di
Indonesia tidak lain hanyalah meniru gaya kepemimpinan rasul dan para
sahabatnya. Setiap pemimpin itu harus mempunyai prinsip dan kepribadian hidup,
jika setiap orang sudah punya kepribadian yang baik maka dia sudah bisa
dijadikan seorang pemimpin. Prinsip dan keteladanan itu sesungguhnya terdapat
pada diri Rasulullah saw. karena ia adalah pemimpin yang holistic, accepted,
dan proven”. Holistic karena beliau adalah pemimpin yang mampu mengembangkan
leadership dalam berbagai bidang termasuk di antaranya : self development,
bisnis, dan entrepreneurship, kehidupan rumah tangga yang harmonis, tatanan
masyarakat yang akur, sistem politik yang bermartabat, sistem pendidikan yang
bermoral dan mencerahkan, sistem hukum yang berkeadilan, dan strategi
pertahanan yang jitu serta memastikan keamanan dan perlindungan warga negara.
Kepemimpinannya accepted karena diakui lebih dari 1,3 milyar manusia.
Kepemimpinannya proven karena sudah terbukti sejak lebih dari 15 abad yang lalu
hingga hari ini masih relevan diterapkan. Itulah prinsip kepemimpinan yang dilakukan
oleh Rasulullah saw, yang pada intinya menitikberatkan pada unsur tindakan
(action) dengan memberikan contoh dan keteladanan. Prinsip dan relevansi
kepemimpinan dan manajemen Rasulullah saw. untuk terus diteladani oleh umat
manusia, melintasi dimensi ruang dan waktu. Nilai-nilai dan teladan
kepemimpinan dan manajemen yang beliau wariskan masih dapat digunakan dan
ditiru oleh siapapun yang berpredikat sebagai pemimpin di level mana pun.
Selanjutnya ialah kita harus punya integritas yang baik. Integritas menurut
M.D.J. Al-Barry dan Sofyan Hadi A.T. dalam bukunya Kamus Ilmiah Kontemporer
(2000) adalah keterpaduan, keutuhan. Yang dimaksud dengan pemimpin yang
memiliki integritas adalah pemimpin yang memiliki suatu keterpaduan atau
keutuhan antara ucapan dengan perbuatan. Sebagai contoh misalnya, seorang
pimpinan memerintahkan harus disiplin kepada bawahannya, maka dirinya harus
memberikan contoh disiplin terlebih dahulu. Jadi jangan hanya ngomong saja atau
dengan istilah NATO (No Action Talk Only), tapi harus dibuktikan dengan
memberikan keteladanan sebagaimana sering dilakukan dan dicontohkan oleh
Rasulullah saw. Kini timbullah pertanyaan, bagaimana para pemimpin di Indonesia
terutama mereka yang lupa dan terlena dengan nafsu serakah untuk memperkaya diri
sendiri. Sudahkah mereka memiliki prinsip dan integritas sebagaimana
dicontohkan oleh Rasulullah saw. Jawabannya, pasti belum. Indonesia kini
merindukan suri tauladan leadership yang meyakini bahwa jabatan adalah tanggung
jawab dunia akhirat dan bukan kemegahan serta peluang untuk menambah kekayaan
semata dengan apa pun caranya. Untuk mengatasi berbagai persoalan yang melanda
bangsa dan negara Indonesia, dan untuk memperoleh kejayaan dengan predikat
negara yang “Baldatun Thoyyibatun Warabbun Ghafur”, di bawah naungan ridlo dan
maghfirah Allah SWT, hendaknya kepemimpinan yang berprinsip dan berintegritas
gaya Rasulullah saw. bisa dipedomani dan dijadikan rujukan untuk bertindak
dalam mengambil keputusan. Dan hal penting lainnya adanya satu keterpaduan dan keutuhan
antara ucapan dan tindakan harus seiring sejalan jangan sampai berseberangan
atau bertolak belakang. Adapun kata-kata yang menggambarkan sifat kepribadian
manusia yang positif yang menunjukkan integritas yaitu kejujuran, keadilan,
ketegasan, kemandirian, kesantunan, keramahan, dan lain sebagainya. Jadi hal
yang paling pertama kita atasi dulu ialah memperbaiki sikap dan akhlak kita
dulu, jika ingin jadi pemimpin kita juga harus tau apa yang sebaiknya di
lakaukan oleh seorang pemimpin itu sendiri. Trus saran saya jika kita adalah
pemimpin yang akan memberantas korupsi di indonesia kita harus bercermin
terlebih dahulu. Dan sangsi yang dapat di berikan kepada pelaku tindak pidana
korupsi ialah harus di berikan sangsi yang seberat-beratnya seperti semua hartanya
harus di tarik untuk negara. Sekian terimakasih semoga bermanfaat bagi negara
indonesia tercinta.
Sanggup..Untuk tidak Korupsi kalau kamu nanti jadi pemimpin
ReplyDelete